Kuala Tungkal: Dermaga Ambruk, Bongkar Muat Dialihkan ke Viar dan Gerobak

Kuala Tungkal: Dermaga Ambruk, Bongkar Muat Dialihkan ke Viar dan Gerobak


KUALA TUNGKAL - Insiden ambruknya dermaga bongkar muat di Pasar Tangga Raja, Kuala Tungkal, pada Sabtu (6/9/2025) menyebabkan perubahan signifikan dalam aktivitas bongkar muat di kawasan tersebut.

Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tanjung Jabung Barat kini memberlakukan pembatasan akses kendaraan, mengalihkan aktivitas bongkar muat ke viar dan gerobak dorong.

Kepala Dishub, Samsul Juhari, menjelaskan bahwa meskipun aset dermaga masih menjadi kewenangan Dinas PUPR, pengelolaan operasional berada di bawah Dishub.

"Asetnya masih di PUPR, tapi karena ini terkait bongkar muat, pengelolaannya di Dishub," ujarnya.

Selama ini, aktivitas bongkar muat di dermaga tersebut memberikan kontribusi pada PAD melalui retribusi yang ditarik oleh Dispenda. Namun, pasca-ambruknya dermaga, prioritas utama adalah keselamatan dan pencegahan kerusakan lebih lanjut.

"Untuk sementara, kendaraan roda empat dilarang masuk. Bongkar muat harus menggunakan viar dan gerobak dorong," tegas Samsul.

Langkah ini diambil untuk mengurangi beban pada struktur dermaga yang sudah rapuh.

Sebelumnya, dermaga tersebut seringkali dipadati oleh kendaraan roda empat, bahkan roda enam, yang langsung melakukan bongkar muat.

Kurangnya pengawasan di luar jam kerja petugas juga menjadi perhatian. Samsul mencontohkan insiden pecahnya kapal milik pengusaha pinang, yang menurutnya bisa disebabkan oleh beban berlebih dari kendaraan berat.

"Kami sudah mengimbau, tapi karena keterbatasan jam kerja, kadang ada yang 'ngeyel'," katanya.

Sebagai langkah tambahan, Dishub kini mewajibkan semua kapal yang akan bersandar untuk melapor dan mengantri.

Hal ini bertujuan untuk mengatur lalu lintas kapal dan memastikan tidak ada aktivitas bongkar muat yang melebihi kapasitas dermaga.

Sayangnya, hingga berita ini diterbitkan, pemilik kapal yang mengalami musibah akibat dampak ambruknya dermaga belum berhasil memberikan tanggapan. Upaya konfirmasi melalui telepon pada Minggu (7/9) pagi belum membuahkan hasil.(cw)