Defisit APBD 2026, Tanjab Barat Terancam Krisis Anggaran

Defisit APBD 2026, Tanjab Barat Terancam Krisis Anggaran


Tanjab Barat, - Kabar mengenai potensi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) tahun 2026 telah memicu kekhawatiran di tengah masyarakat. bahwa kondisi ini dapat berdampak besar terhadap gaji tenaga honorer p3k paruh waktu serta pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2026, di mana Tanjab Barat menjadi tuan rumah.

"Jika defisit ini benar terjadi, bukan tidak mungkin gaji honorer paruh waktu akan terpengaruh, dan pelaksanaan Porprov pun terancam," ungkap seorang warga yang menyoroti isu ini.

Ketua DPRD Tanjab Barat, Hamdani, yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Anggaran (Banggar), mengonfirmasi adanya informasi mengenai potensi pengurangan dana transfer dari pemerintah pusat. Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp pada Sabtu (27/9) pagi, Hamdani menjelaskan bahwa Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) telah menyampaikan adanya pengurangan dana transfer dari pusat sekitar Rp500 miliar.

"Informasi sementara dari TAPD memang demikian. Namun, kami belum mengadakan rapat resmi. Tim Banggar DPRD bersama TAPD akan menindaklanjuti hal ini dengan berkoordinasi langsung dengan tim anggaran DPR RI di pusat," imbuhnya.

Masyarakat berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah strategis untuk mengatasi potensi defisit ini, sehingga pelayanan publik dan program-program daerah tetap berjalan optimal.

Hingga berita ini ditayangkan, belum ada keterangan resmi dari pihak eksekutif terkait potensi defisit APBD 2026 ini. (Cw)